Rangkuman Ilmu Budaya Dasar

KATA PENGANTAR

Bismillaahir Rohmannir Rohiim
Puji dan syukur hanya ditujukan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat-Nya kuliah MKDU Ilmu Budaya Dasar ini dapat terselesaikan. Buku ini mempakan salah satu dari serangkaian seri diktat yang diterbitkan oleh penerbit Gunadarma.
Buku seri diktat kuliah Mata kuliah Dasar Umum Ilmu Budaya Dasar ini disusun dan dipersiapkan sebagai buku petunjuk dan pegangan mahasiswa agar memperoleh gambaran tentang masalah manusia dan budaya dalam masyarakat Indonesia.
Pembentukan dan pengembangan serta wawasan perhatian pengetahuan dan pemikiran mengenai gejala yang ada dan timbul dalam masyarakat Indonesia, khususnya masalah manusia dan budaya dalam masyarakat Indonesia agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan dapat dipertajam, mempakan deskripsi sajian Ilmu Budaya Dasar.
Ilmu Budaya Dasar tidak lain mempakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.

Depok, Maret 2019
Ananda Putrawan Gunadi 


DAFTAR ISI

BAB I. TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
A.    PENDAHULUAN     ...................................................................................................
B.     IBD SEBAGAI BAGIAN DARI MKDU    ................................................................
C.     PENGERTIAN IBD  ...................................................................................................
D.    TUJUAN IBD            ...................................................................................................
E.     RUANG LINGKUP IBD      ........................................................................................
BAB II. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.    MANUSIA     ...............................................................................................................
B.     HAKEKAT MANUSIA        .......................................................................................
C.     KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR            ................................................................
D.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN    ............................................................................
E.     UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN ............................................................................
F.      WUJUD KEBUDAYAAN    .......................................................................................
G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA       ............................................................................
H.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN     ...........................................................................
I.       KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN        ....................................................
BAB III. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A.    PENDEKATAN KESUSASTRAAN           ................................................................
B.     IBD YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA           .........................................
C.     NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI      .................................................................
D.    IBD YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI  .....................................................


IBD Sebagai Salah Satu MKDU

Kali ini saya akan membahas tentang IBD (Ilmu Budaya Dasar), dan tentunya hal pertama yang dibahas adalah pengertian dari IBD itu sendiri, selanjutnya dilanjutkan dengan Tujuan dari IBD serta Ilmu Pengetahuan Sosial.
1.1  Pengertian, Tujuan, IBD dan IPS.
Pengertian IBD IBD adalah pengetahuan yang dapat memberikan pengetahian dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah antara manusia dengan kebudayaan. Istilah IBD pertama kali dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu " The Humanities" yang berarti manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, berbudaya dan halus karena the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Untuk mengetahui bahwa IBD termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu:
1.     Ilmu-ilmu Alamiah (Naturan Scince), Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode Ilmiah. Caranya dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
2.     Ilmu-ilmu Sosial (Sosial scince), ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran.
3.     Pengetahuan Budaya (The Humanities), bertujuan untuk memahami dan mencaria rti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian seni dan filsafat. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
·        Tujuan IBD
Disajikannya mata kuliah IBD merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.  IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya.  Tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribacian mahasiswa dengan cara memeperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
1.2. IBD dan IPS
·        Perbedaan antara IBD dan IPS
1.     IBD diberikan pada tingkat perguruan tinggi sedangkan IPS diberikan pada tingkat pendidikan dasar sapai tingkat menengah atas.
2.     IBD merupakan mata kuliah tunggal artinya tidak memiliki kelompok mata pelajaran, sedangkan IPS adalah kelompok dari Sejarah, Ekonomi, Geografi, dll.
3.     IBD bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan, sedangkan IPS bertujuan untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
·        Persamaan antara IBD dan IPS
1.     Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
2.     Keduanya bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3.      Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan permasalahan sosial.
1.3. Ruang Lingkup IBD
Materi ilmu sosial dasar terdiri atas masalah-masalah sosial yang dapat menelah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyatan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu.  Sehingga bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas 3 Golongan, yaitu:
1.     Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2.     Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja.
3.      Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial antar yang satu dengan yg lainnya saling berkaitan.












MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan mempakan dua hal yang sangat erat terikait satu sama lain. Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal tersebut mempakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya.
A.    MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia mempakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan mempakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia mempakan mahluk biologis yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia mempakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia mempakan mahluk sosial yang tidak dapat beidiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepcntingan. kita akan mencoba menerangkan siapa manusia itu dari unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.      Manusia itu teidiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
-          Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luamya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu
-          hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
-          ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekeija secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahimya kebudayaan
-          nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2.      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
-          Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido mumi, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan teikait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Id tidak beihubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi teikait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
-          Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Peikembangan ego teijadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, Ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
-          Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan ekstemal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dan sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan usur-unsur manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B.     HAKEKAT MANUSIA
1.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran.
2.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
-          Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
-           Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
-           Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
-          Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
-          Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
-           Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.
3.      Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya.
4.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai 'kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius.
Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan tuhan, semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dekat pula dia menuju kesempumaan dan semakin jauh ia dilepaskan dari rasa kekhawatiran. Semakin mendalam penghayatan terhadap Tuhan semakin bermakna pula kehidupannya, dan akan temngkap pula kenyataan manusia individual atau kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabat tinggi.
C.     KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Menurut Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu Hlsafat dan kesusastraan cina klasik. Karya tulisnya beijudul Psychological Homeostatis Cina Klasik. Majalah American Anthropologist, jilid 73 tahun 1971, halaman 23-24. Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri. Sampai sekarang, ilmu psikologi di negara-negara Barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka wama isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu. Sebaliknya, ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu Konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi. Maka sebab itu tokoh di atas berhasil menganalsis kepribadian bangsa timur ataupun bangsa lain nya dengan konsep seperti yang di jelaskan tsb.
D.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.  Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. 
Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan pemurnian jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat
Beberapa orang sarjana  yang merumuskan atau menyatakan tentang kebudayaan dengan pendapat nya masing-masing seperti : 
-          Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut...
1.      Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.
2.      Organisasi ekonomi
3.      Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
4.      Organisasi kekuatan (politik)
-          C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu :
1.      sistem mata pencaharian hidup: sistem peralatan dan teknologi
2.      sistem organisasi kemasyarakatan
3.      sistem pengetahuan
4.      bahasa
5.      kesenian
6.      sistem religi
7.      upacara keagamaan
-          Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai superorganik.
-          Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama.
Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya kebudayaan yang dibawa dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan adakalanya ditolak, parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak menerima kebudayaan asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya sudah menjadikan kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya. 
E.       UNSUR-UNSUR KEUDAYAAN
Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur. Yang dimaksud dengan unsur disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan lain-lainnya yang dijual di pinggir jalan.
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja
F.      WUJUD KEBUDAYAAN
Menumt dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang bersangkutan.
2.      Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dariaktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.

G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai kaiya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusi, yaitu :
1.      Hakekat hidup manusia (MH)
2.      Hakekat karya manusia (MK)
3.      Hakekat waktu manusia (WM)
4.      Hakekat alam manusia (MA)
5.      Hakekat hubungan manusia (MN)
H.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan bembah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenamya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena teijadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Dan terjadi perubahan gerak ini di sebabkan oleh beberapa hal :
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya pembahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Sebab-sebab pembahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk bembah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan bam, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan pembahan kebudayaan berbeda. Dalam Perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain, sistem politik dan kekuasaan, persebaran penduduk, sistem status, hubungan-hubungan di dalam keluarga.
Perubahan sosial adalah segala pembahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya niali-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sedangkan pembahan kebudayaan atau akulturasi teijadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang bebrbeda sedemikian mpa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
I.       KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya mempakan satu kesatuan. Manusia mcnciptakan kebudayaan, dan sclclah kebudayaan itu tcrcipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya mempakan satu keSaluan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu mempakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuarnya.






v  [STUDI KASUS] tentang Manusia & Kebudayaan


Manusia dan Kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Pada hakekatnya manusia telah diberi anugerah oleh Allah SWT berupa akal pikiran yang berbeda dengan makhluk yang lainnya. Dengan adanya akal dan pikiran tersebut manusia dapat berkreasi  yang menghasilkan suatu karya, dan menciptakan sesuatu.


           Kebudayaan adalah hasil budidaya manusia, sehingga kebudayaan dapat dipelajari, kebudayaan pula dapat diartikan sebagai tradisi yang diartikan sebagai pewarisan atau penurunan norma-norma, adat istiadat, benda-benda, dan kaidah-kaidah. Kebudayaan pada perkembangannya di era globalisasi ini seolah dikalahkan oleh adanya kemajuan teknologi


Inilah beberapa contoh kebudayaan Indonesia yang diakui oleh negara lain :

1.      Lagu Rasa Sayange
            Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu daerah yang  berasal dari Maluku, Indonesia. Lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat Maluku.

2.      Batik
            Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak – menggunakan canting atau cap – dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahanpewarna. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.

3.      Keris
            Keris adalah senjata tikam khas Indonesia, atau mungkin lebih tepat Nusantara. Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat kemungkinannya bahwa keris telah digunakan sebelum masa tersebut. Selain digunakan sebagai senjata, keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Senjata ini sering disebut-sebut dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda Ken Arok dan Ken Dedes.

4.      Angklung
            Dalam rumpun kesenian yang menggunakan alat musik dari bambu dikenal jenis kesenian yang disebut angklung. Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat.

Tanggapan :

                Menurut saya, manusia dan kebudayaan benar-benar suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena setiap manusia pasti mempunyai berbagai macam budayanya masing masing. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran, dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.




KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A.    PENEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dan bahasa Inggris the hu­manities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus..
Untuk menjadi homo humanus, manusia hams mempelajari ilmu, yaitu the humani­ties, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya.
B.     IBD YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diteijemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
C.     NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan peikataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca menriapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan mempakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman- pengalaman dengan banyak individu.
            Contoh dari keempat prosa tersebut bisa di gambarkan memalui media apapun seperti novel atau hal lain nya.
D.    IBD YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
-          Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang masyarakat.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
-          Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
-          Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang tedibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsiikan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
1.      penderitaan atas ketidak adilan
2.      peijuangan untuk kekuasaan
3.      konflik dengan sesamanya
4.      pemberontakan terhadap hukum Tuhan








DAFTAR PERPUSTAKAAN
1.     Mustopo, M. Habib; Manusia dan budaya kumpulan esay; Usaha Nasional, Surabaya, 1990.
2.     MP. Suyadi, Drs; ilmu Budaya Dasar; Modul UT; PT Karunika, Jakarta, 1990.
3.     Muhamad Kadir SH, Ilmu Budaya Dasar; Fajar AgungJakarta, 1990.




ANALISIS VIDEO CARA BERWUDWU YANG BAIK YANG BENAR

Video ini menjelaskan cara berwudwu yang baik dan benar mulai dari langkah mencuci tangan sampai mencuci kaki. Dan bisa dilihat dari yang ada divideo kita harus melakukanya secara berurutan, dan berwudhu adalah hal wajib sebelum memulai sholat.

Ø  KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang kita bisa ambil dalam video ini adalah kita harus berwudhu dengan baik dan benar. Agar sholat kita sah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANTAR ANIMASI DAN DESAIN GRAFIS MENGANALISA DESIGN PADA WEBSITE TRAVEL